This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday 12 March 2013

Anak Indonesia Berprestasi


Kemarin saya sempat nonton suatu acara di salah satu stasiun TV swasta yang bertajuk 'Indonesia Gemilang', Kuliah umum yang digelar di Aula Timur ITB ini dihadiri lebih dari 500 orang peserta.

Tampak hadir ahli forensik digital Ruby Alamsyah, praktisi keamanan TI Budi Rahadjo, mantan Presiden Direktur IBM Indonesia Betty Alisjahbana, aktivis media sosial Enda Nasution, Pakar Telematika Roy Suryo dan Rektor ITB Ahmaloka hadir dalam barisan paling depan di kuliah umum yang diberikan oleh 5 anak Indonesia yang berhasil membuat karya luar biasa di dunia TI tersebut.

Kelima anak tersebut adalah adalah Arrival Dwi Sentosa dan Taufik Aditya Utama (pembuat antivirus Artav), Fahma Waluya Rosmansyah dan Hania Pracika Rosmansyah (pembuat game edukasi di ponsel dan komputer) sertaMuhammad Yahya Harlan (pembuat SalingSapa.com).

Arrival Dwi Sentosa dan Taufik Aditya Utama (pembuat antivirus Artav), sudah saya posting beberapa waktu yang lalu, dan Muhammad Yahya Harlan (pembuat SalingSapa.com). sudah saya bahas di Blog IT saya di Metrotik. 

Berikut sedikit kisah dari Fahma dan Adiknya .Fahma Waluya Rosmansyah (12) adalah anak Indonesia yang masuk jajaran pembuat "software mobile" termuda di dunia! Setidak-tidaknya saat ia dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah (6), memenangi lomba pembuatan "software" Asia Pacific Information and Communication Technology Award International 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, Oktober lalu. Lomba ini diikuti 16 negara.

"Buktikan kalau kamu bisa bikin aplikasi ponsel dalam lima menit?" Tanpa banyak gerak, Fahma dan Hania berembuk, menyambut tantanganKompas. Fahma memberikan pilihan binatang apa yang akan dibuatkan grafisnya. Seorang relawan, anak kelas I SD, meminta Fahma membuat kupu-kupu.

"Tapi kupu-kupu kan enggak ada suaranya!" kata Hania, siswa kelas I SD di Bandung.

Fahma langsung bekerja di laptopnya. Dengan software Adobe Flash, ia menggambar sebelah sayap kupu-kupu menggunakan tetikus, sayap satunya lagi tinggal menduplikasi sehingga tak lebih dari satu menit rancangan grafis kupu-kupu selesai. Fahma mewarnai kupu-kupu yang kelak bisa bergerak. Kurang dari empat menit, animasi sudah tercipta, tinggal memasukkan suara.

Hania benar, kupu-kupu tak bersuara. Namun, Fahma tak kehabisan akal, dari mulutnya keluar suara "keplek-keplek...." Suaranya lalu ia dekatkan pada laptop agar bisa terekam. "Ini bukan suara kupu-kupu, tetapi bunyi kepak sayapnya," kilah Fahma.

Ketika aplikasi itu diputar kembali, animasi berdurasi 10 detik itu muncul: seekor kupu-kupu warna-warni yang terbang mengepak-ngepakkan sayap bersuara "keplek-keplek...." Animasi yang dibuat anak Indonesia dalam waktu lima menit. Fahma, siswa kelas I SMP di Bandung ini, memenuhi janjinya.

"Biasanya Hania yang menjadi dubber, pengisi suara berbagai aplikasi untuk ponsel yang diciptakan kakaknya," kata Yusep Rosmansyah, ayah kedua kakak-adik itu, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Aplikasi lain yang dibuat Fahma tidaklah sesederhana kupu-kupu bersuara keplek-keplek. Jauh lebih rumit karena dia harus menyesuaikannya untuk aplikasi mobile yang bisa dinikmati pada ponsel.

Beberapa software yang diciptakan Fahma untuk ponsel, antara lain, Bahana (Belajar Huruf Warna Angka), DUIT (Doa Usaha Ikhlas Tawakal), Enrich (English for Children), Mantap (Matematika untuk Anak Pintar), dan Doa Anak Muslim (Prayers for Children).

"Pada saat adik saya berumur tiga tahun, ia sulit mengenali huruf. Lalu saya buatkan aplikasi sederhana di ponsel yang memungkinkan dia mengenali huruf, warna, dan angka. Soalnya, adik saya suka main-main dengan ponsel ibu," kata Fahma.

Tak aneh kalau Fahma lalu membuat aplikasi di salah satu jenis ponsel Nokia berjudul "My Mom's Mobile Phone As My Sister's Tutor" (Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku). Aplikasi itu ia buat dengan menggunakan Adobe Flash Lite.

Aplikasi lainnya, Enrich (English for Children), memungkinkan seorang anak lewat ponsel mempelajari bahasa Inggris dengan mudah. Fahma mengambil tokoh "kodok" berkulit hijau untuk aplikasi ini.

Ada pilihan nama binatang dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, seperti sapi untuk cow dan singa untuk lion. Ketika kata cow dimunculkan, ia akan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan terdengar suaranya.

Pada Enrich, selain binatang (animals), Fahma juga melengkapinya dengan buah-buahan (fruits), sayuran (vegetables), furnitur (furniture), dan our body (tubuh manusia). Semuanya bisa diterjemahkan secara ulang alik dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya, lengkap dengan gerak, tulisan, suara, dan iringan musik.

Untuk kreativitas, Fahma tidak harus diajari oleh ayah atau ibunya, Yusi Elsiano. Contohnya saat Fahma membuat games mobile DUIT, ia memasukkan musik hasil permainan gitarnya.

Demikian juga pada Enrich dan Bahana, terdapat permainan gitar dia sendiri. Selain gitar, Fahma juga les komputer kepada seorang mahasiswa ITB, salah seorang murid ayahnya yang menjadi dosen ITB.

Yusep dan Yosi memberi peluang kepada kedua anaknya untuk berkembang. Semua karya Fahma tak ada yang dikomersialkan. Bahana dan Enrich bisa diunduh gratis di Ovi Store Nokia, sedangkan aplikasi lain bisa diunduh langsung dari blog milik ibunya, Perkembangananak.com.

Fahma mulai belajar aplikasi di Power Point saat duduk di kelas IV SD. "Saya senang ngoprek dan nge-hack. Saya belajar Power Point sampai mentok sebelum belajar Adobe Flash untuk animasi," kata Fahma yang memperdalam software untuk membuat aplikasi tiga dimensi dan belajar bahasa pemrograman C++.

Di APICTA, Fahma harus bertarung dengan siswa setingkat SMA. Ia mempresentasikan konsep di hadapan juri dengan aplikasi gerak buatannya yang memungkinkan presentasinya lebih menarik dan dinamis.

"Anak-anak Indonesia tak hanya bisa bermain PS (PlayStation), tetapi juga bisa membuat games sendiri yang keren," kata Fahma tentang perlombaan yang diikutinya.

Software buatan Fahma dan Hania mengalahkan karya peserta dari negara lain dengan nilai ketat, yakni dengan karya peraih merit (runner up) SpringGrass karya Chung Hwa Middle School BSB (Brunei), Auto Temperature Descension Device by Solar Power karya Foon Yew High School (Malaysia), SimuLab karya Pamodh Chanuka Yasawardene (Sri Lanka), dan Destine Strategy karya Rayongwittayakom School (Thailand).

Pada akhir lomba, Fahma dan Hania menantang juri, sebagaimana ia menantangKompas, mau dibuatkan animasi apa.

"Kok, anak ini berani menantang kami," kata seorang juri, sebagaimana ditirukan Yusep.

Juri meminta Fahma dan Hania membuat gajah yang bisa bergerak lengkap dengan suaranya. Permintaan ini bisa diluluskan Fahma dalam waktu lima menit. Prestasi yang mendapat sambutan hangat juri dan peserta Asia Pacific Information and Communication Technology Award (APICTA) saat itu.

"Saya bilang sama juri internasional, 'I have proven!' Saya bisa buktikan bahwa anak-anak Indonesia tidak hanya bisa main games, tapi juga bisa bikin games sendiri," kata Fahma.

Atas prestasi yang "spektakuler" untuk anak-anak seusianya, Fahma dan Hania mencetak rekor baru sebagai peserta termuda yang berhasil meraih juara APICTA. Kedua kakak-adik ini juga tercatat sebagai pembuat aplikasi Nokia termuda di dunia!

"Mereka berlima telah membuka mata kita. Indonesia baru pada efisiensi ekonomi, belum knowledge. Anak-anak ini yang bisa diharapkan membantu Indonesia masuk ke tahap knowledge," pungkas Hatta Rajasa Menko Perekonomian yang juga Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

Masalah Pendidikan dan Solusinya


Hingga saat ini masalah pendidikan masih menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Pasalnya Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua ataueducation for all (EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011 Indonesia berada diperingkat 69 dari 127 negara dan merosot dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65. Indeks yang dikeluarkan pada tahun 2011 oleh UNESCO ini lebih rendah dibandingkan Brunei Darussalam (34), serta terpaut empat peringkat dari Malaysia (65).

Salah satu penyebab rendahnya indeks pembangunan pendidikan di Indonesia adalah tingginya jumlah anak putus sekolah. Sedikitnya setengah juta anak usia sekolah dasar (SD) dan 200 ribu anak usia sekolah menengah pertama (SMP) tidak dapat melanjutkan pendidikan. Data pendidikan tahun 2010 juga menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah. Bahkan laporan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan menunjukan bahwa setiap menit ada empat anak yang putus sekolah.

Menurut Staf Ahli Kemendikbud Prof. Dr. Kacung Marijan, Indonesia mengalami masalah pendidikan yang komplek. Selain angka putus sekolah, pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari buruknya infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. Masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas kurikulum yang belum standar, dan kualitas infrastruktur yang belum memadai. 
Dalam dunia pendidikan guru menduduki posisi tertinggi dalam hal penyampaian informasi dan pengembangan karakter mengingat guru melakukan interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas. Disinilah kualitas pendidikan terbentuk dimana kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan.

Secara umum, kualitas guru dan kompetensi guru di Indonesia masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Dari sisi kualifikasi pendidikan, hingga saat ini dari 2,92 juta guru baru sekitar 51% yang berpendidikan S-1 atau lebih sedangkan sisanya belum berpendidikan S-1. Begitu juga dari persyaratan sertifikasi, hanya 2,06 juta guru atau sekitar 70,5% guru yang memenuhi syarat sertifikasi sedangkan 861.670 guru lainnya belum memenuhi syarat sertifikasi.

Dari segi penyebarannya, distribusi guru tidak merata. Kekurangan guru untuk sekolah di perkotaan, desa, dan daerah terpencil masing-masing adalah 21%, 37%, dan 66%. Sedangkan secara keseluruhan Indonesia kekurangan guru sebanyak 34%, sementara di banyak daerah terjadi kelebihan guru. Belum lagi pada tahun 2010-2015 ada sekitar 300.000 guru di semua jenjang pendidikan yang akan pensiun sehingga harus segera dicari pengganti untuk menjamin kelancaran proses belajar.
Kurikulum pendidikan di Indonesia juga menjadi masalah yang harus diperbaiki. Pasalnya kurikulum di Indonesia hampir setiap tahun mengalami perombakan dan belum adanya standar kurikulum yang digunakan. Tahun 2013 yang akan datang, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan perubahan kurikulum pendidikan nasional untuk menyeimbangkan aspek akademik dan karakter. Kurikulum pendidikan nasional yang baru akan selesai digodok pada Februari 2013 itu rencananya segera diterapkan setelah melewati uji publik beberapa bulan sebelumnya.

Mengingat sering adanya perubahan kurikulum pendidikan akan membuat proses belajar mengajar terganggu. Karena fokus pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan berganti mengikuti adanya kurikulum yang baru. Terlebih jika inti kurikulum yang digunakan berbeda dengan kurikulum lama sehingga mengakibatkan penyesuaian proses pembelajaran yang cukup lama.
Dari dulu hingga sekarang masalah infrastruktur pendidikan masih menjadi hantu bagi pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyaknya sekolah-sekolah yang belum menerima bantuan untuk perbaikan sedangkan proses perbaikan dan pembangunan sekolah yang rusak atau tidak layak dilakukan secara sporadis sehingga tidak kunjung selesai.

Berdasarkan data Kemendiknas, secara nasional saat ini Indonesia memiliki 899.016 ruang kelas SD namun sebanyak 293.098 (32,6%) dalam kondisi rusak. Sementara pada tingkat SMP, saat ini Indonesia memiliki 298.268 ruang kelas namun ruang kelas dalam kondisi rusak mencapai 125.320 (42%). Bila dilihat dari daerahnya, kelas rusak terbanyak di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 7.652, disusul Sulawesi Tengah 1.186, Lampung 911, Jawa Barat 23.415, Sulawesi Tenggara 2.776, Banten 4.696, Sulawesi Selatan 3.819, Papua Barat 576, Jawa Tengah 22.062, Jawa Timur 17.972, dan Sulawesi Barat 898.
Melihat begitu banyaknya masalah pendidikan di Indonesia maka dibutuhkan solusi tepat untuk mengatasinya. Solusi yang dapat membatu pemerintah untuk meringankan beban pendidikan di Indonesia.

Untuk membatu mengatasi masalah pendidikan dibutuhkan adanya lembaga yang membantu pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, menjaring kerjasama untuk memperoleh dana pendidikan, dan menggalang dukungan untuk pendidikan yang lebih baik. Lembaga perantara tersebut bekerjasama dengan pemerintah, pihak swasta, dan kelompok masyarakat untuk bersama-sama memberbaiki kualitas pendidikan di Indonesia mengingat tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, lembaga tersebut melakukan pendampingan kepada guru-guru di Indonesia dan pemberian apresiasi lebih kepada guru-guru kreatif. Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalitas, kreatifitas, dan kompetensi guru dengan model pendampingan berupa seminar, lokakarya, konsultasi, pelatihan dan praktek. Pendampingan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan yang didukung oleh pemerintah dan pihak terkait.

Lembaga tersebut juga memediasi masyarakat, pendidik, dan pihak terkait lainnya untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah dalam memperbaiki kurikulum pendidikan. Diharapkan dengan adanya lembaga ini, ide-ide kreatif untuk memperbaiki kurikulum pendidikan dapat tertampung dan pemerintah dapat mempertimbangkan ide masyarakat untuk kebijakan yang dibuat.

Dalam meningkatkan kemampuan kepemimpinan guru, kepala sekolah, dan pengelola sekolah, lembaga tersebut melakukan pendampingan guna mewujutkan manajemen sekolah yang baik. Proses yang dilakukan berupa konsultasi, lokakarya, dan pelatihan ditunjukan kepada guru, staf dan pimpinan sekolah. Pihak manajemen sekolah diharapkan mampu membawa sekolah yang dipimpinnya untuk berkembang dan meraih prestasi yang diharapkan.

Lembaga perantara tersebut juga berperan membantu manajemen sekolah untuk mengembangkan kerjasama dengan instansi-instansi terkait guna memperoleh dana pengembangan infrastruktur sekolah.Tidak hanya itu, lembaga tersebut juga dapat menggalang dana dari sponsor untuk perbaikan bangunan sekolah yang hampir rusak di wilayah terpencil.

Dukungan masyarakan, lembaga sosial, dan lembaga pers memiliki fungsi dalam meningkatkan pemahaman pentingnya pendidikan melalui penyebaran informasi. Oleh karena itu, lembaga tersebut mempunyai tugas untuk meningkatkan dukungan tersebut dengan cara bekerja sama dengan pihak masyarakat, lembaga sosial, dan pers. Dengan demikian informasi seputar perbaikan mutu pendidikan di Indonesia dapat tersalurkan dengan mudah.

Sekolah Memenjara (Kan) Anak Indonesia- Papuani


Di muka bumi ini tidak satu pun yang menimpah orang orang tak berdosa separah sekolah. Sekolah adalah penjara. Tapi dalam beberapa hal sekolah lebih kejam ketimbang penjara. Di penjara, misalnya, Anda tidak di paksa membeli dan membaca buku-buku karangan sipir atau kepala penjara.Dalam komentarnya Bernard Show pada Parenst and Childernd.
Sekolah memang penjara yang paling memberatkan pikiran, tenaga fisik dari pada penjara biasa. Penjara dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tempat mengurung orang hukuman. Orang yang bersalah dimasukan ke dalam kurungan. Sedangkan sekolah orang yang tidak bersalah pun dipenjarakan. Anak yang ingin belajar di sekolah, malah pihak sekolah memenjarakan anak tersebut. Belajar di luar sekolah lebih baik dari pada belajar di sekolah, namun guru dan orang tua memaksa anaknya belajar di sekolah. Belajar merupakan suatu hal yang sifatnya berusaha (mencari, mendapatkan, berlatih untuk mencoba) suapaya mendapatkan sesuatu kepandaian. Dengan memperoleh kepandaian, mampu merubah dirinya dari segala bentuk kebodohan. Belajar untuk tau dari tidak tau. Belajar untuk memahami dirinya, merubah drinya menjadi manusia yang seutuhnya. Memahami dan Menemukan dirinya sebagai Manusia yang seutuhnya, maka manusia tersebut memanusiakan manusia lain, bukan memenjarakan manusia lain. Lain halnya dengan sekolah di papua, sekolah hadir di papua untuk memenjakan manusia Papua.
Masuknya pendidikan (sekolah ) di papua, terutama sekolah formal membawa sebuah harapan yang ketidakpastian. Sekolah hadir di papua untuk hanya memberantaskan buta huruf. Sekolah hanya mengejar nilai uang, berapa yang sekolah dapat, jenis uang apa yang akan dapat, setiap tahun uang biaya operasional sekolah (BOS) semakin meningkat, sehingga berapa yang dapat uang dalam setiap tahun. Setiap tahun berapa sekolah yang dibangun? Seorang guru mendata siswa dengan data palsu 100 anak kampong. Guru tersebut membuat permohonan kepada dinas terkait untuk membangun gedung yang sangat megah. Pada hal kampong tersebut tidak mencapai 100 orang. Membuat data fiktif untuk membangun gedung. Biaya operasional naik, menambah gedung, tanpa dilengkapi dengan fasilitas. Menabah sekolah Internasional. Membuka sayap ke pelosok nusantara demi mengejar citra bangsa Indonesia di mata dunia. Mengejar target tanpa esensi dari pendidikan merupakan pekerjaan yang sia-sia. Bangsa ini tambah melarat.
Sekolah mewajibkan membeli buku, sekolah mewajibkan membeli modul mata pelajaran. Modul tersebut berkisar 20 sampai 30 halaman, namun dibayar 70 000 sampai 100 000. Logisnya jika Anda fotokopi satu lembar kertas seharga 100 rupiah, maka jumlah dana yang dikeluarkan untuk biaya 2 000 sampai dengan 3 000. Sekolah mewajibkan anak harus bayar uang SPP, membayar uang pembangunan, uang semester, sekolah menuntut harus membayar pakaian seragam sekolah, membayar pakaian batik. Sekolah memungut biaya-biaya yang lain. Memang sekolah tempat perdagangan apa bukan? Atau Sekolah adalah pasar. Tempat transaksi antara para pemangku kepentingan pendidikan.
Sekolah di papua hanya dipahami sebagai bangunan, runag kelas yang megah, kursi yang bagus, diding sekolah yang megah dan halaman sekolah yang luas. Pohon-pohon yang rindang.Kebanyakan masyarakat papua menterjemahkan sekolah hanya sebatas bangunan fisik. Jika seorang guru meamndang demikain, maka stop menjadi guru. Sedangkan guru di pedalaman papua, masyarakat sangat menghargai gelar yang namanya guru. Malah warga setempat menghucapkan kata “selmat pagi pag guru” selamat siang, selamat sore, dan selamat malam pak guru”. Ini ucapan yang diucapkan oleh masyarakat setempat, karena mereka percaya bahwa memang dia adalah seorang guru yang benar benar guru bagi dirinya, guru bagi anak mereka dan guru bagi masyarakat setempat. Namun yang sering terjadi berbgai kasus di papua terutama pedalamn papua adalah seperti hal-hal yang seperti diutarakan di atas. Selain itu bebrapa kasus yang terjadi bahwa sering terjadi pagar makan tanaman, banyak kasus seorang siswi hamil karena dihamili oleh bebrapa guru. Sekolah di papua memang penjara yang paling kejam di bumi ini. Banyak kasus-kasus yang terjadi terutama sekolah sekolah di papua, baik itu, kasus penganiayaan guru terhadap siswa, kasus pelecehan seksual, kasus penindasan dalam mata pelajaran.
Sekolah-sekolah di papua mengajarkan kepada siswanya dengan mengtakan bahwa “Indonesia ibukota Jakarta, mengajarkan presiden pertama Negara Indonesia adalah Sukarno, bahasa nasional bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Selain itu para guru membuat kalimat “ Ini Ibu Budi, Ini Ayah Budi, Ayah pergi ke sawa, Cndi Brobudur berada di Jawa Tengah, presiden RI ke 2 adalah Suharto dan berbagai bentuk jawa sentrisme lainnya. Sekolah di papua mengajarkan dengan metode jawa sentries. Guru guru di papua mengajarkan dengan metode kurikulum 1994. Para guru mendoktrin siswa harus menghapal presiden Indonesia dari pertama sampai sekarang. Guru guru mengajarkan kepada siswanya bahwa “siswa harus menghapal perklaian 1 sampai 10, harus menghafal huf abjad dari A- Z. Guru tidak mengajarkan dasar pembentukan huruf, guru tidak menajarkan apa maksud dari 1 + 1=2, apa maksud dari Ayah Pergi ke sawah, Apa Mkasud dari NKRI, siapa itu presiden sukarno, pandangan politiknya seperti apa dan tidak menjarkan bentuk bentuk lainnya.
Sekolah Sekolah di Papua adalah Barak Militer. Pada hal sejatihnya menurut Summerhill dalam bukunya Moh Yamin, Sekolah yang membebaskan”, sekolah adalah membebaskan setiap anak untuk belajar atau mangkir, bebas bermain selama berhari-hari atau berminggu-minggu, atau bertahun –tahun bila perlu, bebas dari indoktrinasi agama, atau moral atau politik. Summerhill telah membuktikan kepada dunia bahwa sekolah dapat menghilangkan ketakutan siswa terhadap guru, yang lebih penting lagi, ketakutan terhadap hidup. Lain teori lain perakterk. Itulah yang terjadi di papua dari masa ke masa. Sekolah momok bagi siswa. Siswa dihalangi dengan tembok pagar besi, kawat duri yang mengilingi sekolah, sekolah duri bagi siswa, sekolah seibarat gunung yang menghalangi setiap anak yang ingin bermain di sekolah. Satpam sekolah melarang siswa bermain di halaman sekolah, sekolah hanya istana bagi kepala sekolah, guru, Stokholder pendidikan. Dalam ruangan kelas dikuasai oleh guru, dalam kelas guru adalah komandan battalion. Semua harus mendengarkan guru. Aturan belajar dikelas dibuat oleh guru, tanpa melibatkan siswa. Siswa patuh pada guru, karena guru adalah yang tau segala-galanya. Terlambat masuk kelas 1 enit pushap dengan gaya militer 1×50. Terlambat 2 menit 2 x50 dan seterusnya. Didalam kelas adalah penjara. Semua aturan main ditentukan oleh guru, tatatertip temple pada dinding kelas. Berbagai aturan yang dibuat oleh sekolah temple di setiap kelas. Siswa hanya menatuhi aturan tersebut.
Kepela sekolah di papua adalah raja. Ketika kepala sekolah berjalan jalan di halaman sekolah semua siswa yang berada disekitarnya harus tunduk kepada kepala sekolah. Ketika mau membuang air kecil dan maupun besar siswa yang ada di kamar mandi harus tunduk kepadanya. Mau bertemu dengan kepala sekolah harus melalui prosedur. Memang kepala sekolah adala raja bagi siswa. Jika siswa tidak mematuhi atauran sekolah, maka sekolah mengeluarkan siswa tersebut dari sekoah, tanpa mempetimbangkan pertimbangan-pertimbangan yang perlu dipertimbangkan. Sekolah mendidik manusi-manusia robot, menciptakan manusi robot, sehingga bangsa ini dipenuhi dengan manusia robot. Sekolah sudah menjadi neraka yang penuh dengan api yang siap mematikan anak didik dalam melakukan proses belajar mengajar. Sekolah sudah menggeruskan kehidupan anak didik yang seharusnya menjadi bebas, steril dari desakan-desakan yang berpotensi menghancam kemerdekaan peserta didik dalam belajar. Dengan demikian sekolah dianalogikan sebagai tempat untuk membunuh segala bentuk kebebasan dan kemerdekaan hidup peserta didik dalam mengaktualisasikan segala bakat serta potensinya, sehingga dengan kondisi demikian disnilah sebuah ketidakjelasan sekolah dalam membangun anak bangsa.
Sekolah sekolah di Papua memiskinkan kreatifitas anak papua. Sekolah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak didik unutk mengekpresikan bakatnya dan mengembangkan minatnya demi menumbuhkembangkan minat dan bakat tersebut. Namun lain halnya, Ruang gerak siswa dibatasi, mematikan kreatifitas anak didik, sehingga memiskinkan kreatifitas. Di sekolah adalah tempat unutk memulai kreatifitas, sekolah mefasilitasi untuk kembangkan kreatifitsnya. Sekolah adalah penjara untuk mematikan kreatifitas siswa. Sekolah di papua hanya memberikan kebebasan kepada anak didik yang herbakat alah raga terutama sepak bola. Sehingga mereka yang bakat di bidang itu berkembang. Sekolah hanya menyediakan fasilitas olah raga sedangkan fasilitas lainnya diabaikan. Pengembangan siswa yang terpenting diabaikan, sedangkan yang kurang terpenting seperti sepak bola diutamankn. Dengan demikain sekolah di papua menciptakan manusia bermental sepak bola. Manusia papua bermental sepak bola, karena kulup-kulup di bangsa Indonesia ini ada pemain papua, dan diketahui bahwa dialah (pemain papua) baik diantara pemain local Indonesia lainnya. Pasilitas sepak bola di sekolah pun masih kurang, ditambah dengan pendidikan sepak bolah yang tidak memadai, sehingga menciptakan pesepak bola yang bermental keupuk.
Guru di papua tidak ingin mengajarkan cara memulai kreatifitas anak didik. Sengaja dibiarkan anak didik merabah-rabah, dari mana saya harus mulai, kemana saya harus pergi. Setidaknya guru sebagai pendamping musti harus memberikan teladan yang sepantasnya agar selanjutnya sisiwa mengembangkan sendiri. Sementara itu Clegg dan Birch mengatakan, dalam dunia pendidikan, kreatifitas tidak disukai karena melawan hasil yang diinginkan pendidik. System pendidikan menginginkan siswa harus lulus dari semua ketetapan yang ditepkan oleh pemerintah, dengan demikian setiap guru harus berpatokan pada system tersebut sehingga mau tidak mau harus mata pelajaran yang diajarkan lulus. Ruang gerak kreatifitas anak didik dimatikan. Terutama mematikan ruang gerak anak didik yang berpotensi menjadi penuis, fiskawan, menguasai sains dan bidang-bidang eksata lainnya.
Sekolah-sekolah di papua masi menerapkan Pendidikan Banking. Anak –anak papua adalah Bank sehingga para guru menyetor dana ke bank tersebut. Guru guru yang aktif dalam kelas, mereka yang tau, sedangkan siswa belum tau apa-apa. Model pendidikan ini dikitisi oleh Freire, namun di papua masih berlaku sampai sekarang.Guru mengajar, Murit diajar, guru-guru yang menjar di papua masi terjadi sampai sekarang. Baik itu guru yang lulus dari luar papua masi pakai model mengajar ini. Guru -guru AMBER sama saja, baik guru yang berasal dari Jawa, Madura, Makasar, Batak, Medan yang mengajar di papua sama semua. Mereka kerapkali menajar pakai metode guru mengajar, siswa diajar. Memang tugas seorang guru adalah mengajar, tetapi kondisi saat ini guru tidak perluh interfensi dalam kelas bahwa saya harus menjar sedangkan anak didik harus diajar karena saya yang tau segalanya. Pandangan ini sangat konyol, namun masih saja terjadi di papua.
Guru lebih menguasai, murid Belum tahu, pandangan bahwa guru adalah lebih tau dari segal-galanya di kelas termasuk sisiwa. Pandangan ini pun masih terjadi di papua, pandangan siswa disalahkan, runag gerak siswa dibatasi karena dianggap tidak tau, hanya saya seorang guru saja tau. Semstinya pandangan siswa pun diapresiasi oleh guru, namun lain halnya di papua. Guru memang menjajah anak-anak papua yang hendak melanhkah ke dunia luas. Guru bercetia, murid mendengarkan, guru membuat peraturan, murid diatur, guru memilih dan memaksakan pilihannya, murid menurutinya, guru bertindak, murid membanyangkan bagaimana bertindak sesuai dengan tindakan gurunya, guru memilih apa yang diajarkan, murid menyesuaikan diri, guru adalah subjek prses belajar, siswa objeknya. Hal ini merupakan fenomena yang terjadi di sekolah-sekolah yang berada di papua. Proses pendidikan semacam ini masi berkembang sampai saat ini. Menciptakan manusia papua yang bermental robot, bermental konsumtif, bermental pengamen. Kondisi ini direfleksikan oleh para pemangku kepentingan pendidikan. Sekolah di papua mengarakan ke arah mana, dari mana harus memulai, kemana harus pergi?.
Refrensi:
Asep Sapa’at, “ Stop Menjadi Guru”
Moh.Yamin “Sekolah yang membebaskan”
Muhaimin Azzet, Pendidikan Yang membebaskan”

Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial danekonomis.[1] Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.[2] Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.[3] Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.[3] Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapatjaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek.[4] Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang.[4] Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.[5]


Kesehatan Menurut Undang-Undang

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:[6]
  1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
  2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
  3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
  4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
  5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna
Bila kita sehat kita akan menikmati hidup lebihindah

[sunting]Kesehatan Tubuh

[sunting]Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang,panganpendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.[7] Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.[7]

[sunting]Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus.[8] Tujuan dan ruang lingkup secara umum, antara lain:[8]
  1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
  2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
  3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:.[8]
  1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
  2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
  3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBMbatubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
  4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanianpeternakanindustri, rumah sakit, dan lain-lain.
  5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
  6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
  7. Kebisinganradiasi, dan kesehatan kerja.
  8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan

[sunting]Tujuan Pembangunan Kesehatan

Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:[9]
  1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
  2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
  3. Peningkatan status gizi masyarakat.
  4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
  5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Sejarah Facebook


Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Inc.[5] Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif,[6] lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.[7] Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas HarvardEduardo SaverinAndrew McCollumDustin Moskovitz dan Chris Hughes.[8] Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun. Meski begitu, menurut survei Consumer Reports bulan Mei 2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar persyaratan layanan situs ini.[9]
Studi Compete.com bulan Januari 2009 menempatkan Facebook sebagai layanan jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut jumlah pengguna aktif bulanan di seluruh dunia.[10] Entertainment Weekly menempatkannya di daftar "terbaik" akhir dasawarsa dengan komentar, "Bagaimana caranya kita menguntit mantan kekasih kita, mengingat ulang tahun rekan kerja kita, mengganggu teman kita, dan bermain Scrabuloussebelum Facebook diciptakan?"[11] Quantcast memperkirakan Facebook memiliki 138,9 juta pengunjung bulanan di AS pada Mei 2011.[12] MenurutSocial Media Today pada April 2010, sekitar 41,6% penduduk Amerika Serikat memiliki akun Facebook.[13] Meski begitu, pertumbuhan pasar Facebook mulai turun di sejumlah wilayah dengan hilangnya 7 juta pengguna aktif di Amerika Serikat dan Kanada pada Mei 2011.[14]
Nama layanan ini berasal dari nama buku yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh beberapa pihak administrasi universitas di Amerika Serikat dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini.
Sejarah
Mark Zuckerberg menciptakan Facemash, pendahulu Facebook, tanggal 28 Oktober 2003 ketika berada di Harvard sebagai mahasiswa tahun kedua. Menurut The Harvard Crimson, situs ini mirip dengan Hot or Not, dan menggunakan "foto yang diperoleh dari Facebook (buku wajah) daring di sembilan asrama, menempatkan dua foto berdampingan pada satu waktu dan meminta pengguna memilih yang mana yang paling seksi".[16][17]
Mark Zuckerberg membantu menciptakan Facebook di kamar asramanya di Harvard.
Untuk menyelesaikannya, Zuckerberg meretas ke bagian jaringan komputer Harvard yang dilindungi dan menyalin gambar-gambar ID pribadi asrama. Harvard pada waktu itu tidak memiliki "buku wajah" (direktori berisi foto dan informasi dasar) mahasiswa. Facemash menarik 450 pengunjung dan 22.000 tampilan foto pada empat jam pertama mengudara.[16][18]
Situs ini langsung diteruskan ke beberapa server grup kampus, namun dimatikan beberapa hari kemudian oleh administrasi Harvard. Zuckerberg dihukum karena menembus keamanan kampus, melanggar hak cipta, dan melanggar privasi individu, dan terancam dikeluarkan. Namun, hukuman tersebut dibatalkan.[19] Zuckerberg memperluas proyek awalnya ini pada semester tersebut dengan membuat peralatan studi sosial untuk menghadapi ujian finalsejarah seni, dengan mengunggah 500 lukisan Augusta ke situs webnya, dengan satu gambar per halaman disertai kotak komentar.[18] Ia membuka situs tersebut kepada teman sekelasnya, dan mereka mulai saling berbagi catatan.
Pada semester berikutnya, Zuckerberg mulai menulis kode untuk situs web baru pada Januari 2004. Ia terinspirasi, katanya, oleh editorial The Harvard Crimson tentang insiden Facemash.[20] Pada 4 Februari 2004, Zuckerberg meluncurkan "The Facebook" yang awalnya berada di situs web TheFacebook.com.[21]
Enam hari setelah situs ini diluncurkan, tiga senior Harvard, Cameron WinklevossTyler Winklevoss, dan Divya Narendra, menuduh Zuckerberg sengaja mengalihkan mereka agar mereka percaya ia membantu mereka membuat jejaring sosial bernama HarvardConnection.com, sementara ia menggunakan ide mereka untuk membuat sebuah produk saingan.[22] Ketiganya mengeluh kepada Harvard Crimson, dan surat kabar ini memulai sebuah investigasi. Tiga senior tersebut mengajukan tuntutan hukum terhadap Zuckerberg yang akhirnya diselesaikan.[23]
Keanggotaan awalnya dibatasi kepada mahasiswa Harvard College saja, dan pada bulan pertama, lebih dari setengah mahasiswa sarjana di Harvard terdaftar di situs ini.[24] Eduardo Saverin (pebisnis), Dustin Moskovitz (programer), Andrew McCollum (seniman grafis), dan Chris Hughes segera bergabung dengan Zuckerberg untuk membantu mempromosikan situs web ini. Bulan Maret 2004, Facebook memperluas diri ke StanfordColumbia, dan Yale.[25]Situs ini kemudian dibuka ke sekolah Ivy League lain, Universitas BostonUniversitas New YorkMIT, dan secara perlahan beberapa universitas di Kanada dan Amerika Serikat.[26][27]
Facebook diinkorporasikan pada musim panas 2004, dan pengusaha Sean Parker, yang sering memberi saran kepada Zuckerberg, diangkat sebagai presiden perusahaan.[28] Bulan Juni 2004, Facebook memindahkan pusat operasinya ke Palo Alto, California.[25] Perusahaan ini menerima investasi pertamanya pada bulan itu dari pendiri pendamping PayPalPeter Thiel.[29] Perusahaan ini menghapus The dari namanya setelah membeli nama ranah facebook.com pada tahun 2005 dengan nilai $200.000.[30]
Pengguna aktif[N 1]
TanggalPengguna
(juta)
Jeda hariPertumbuhan bulanan[N 2]
26 Agustus 2008100[31]1.665178.38%
8 April 2009200[32]22513.33%
15 September 2009300[33]1609.38%
5 Februari 2010400[34]1436.99%
21 Juli 2010500[35]1664.52%
5 Januari 2011600[36][N 3]1683.57%
30 Mei 2011700[37]1453.45%
22 September 2011800[38]1153.73%
24 April 2012900[39]2151.74%
Facebook meluncurkan versi sekolah menengah atas pada September 2005 yang dianggap Zuckerberg sebagai tahap logis selanjutnya.[40] Pada waktu itu, jaringan sekolah menengah membutuhkan undangan untuk bergabung.[41]Facebook kemudian memperluas persyaratan keanggotaannya kepada karyawan dari sejumlah perusahaan, termasukApple Inc. dan Microsoft.[42] Facebook kemudian dibuka tanggal 26 September 2006 kepada setiap orang yang berusia 13 tahun dan ke atas dengan alamat surel yang sah.[43][44]
Pada 24 Oktober 2007, Microsoft mengumumkan bahwa mereka telah membeli 1,6% saham Facebook senilai $240 juta, sehingga memberikan Facebook nilai sebesar $15 milyar.[45] Pembelian oleh Microsoft ini meliputi hak mereka untuk menempatkan iklan internasional di Facebook.[46] Bulan Oktober 2008, Facebook mengumumkan bahwa mereka akan membuka kantor pusat internasional di Dublin, Irlandia.[47] Bulan September 2009, Facebook mengatakan bahwa mereka mengalami arus kas positif untuk pertama kalinya.[48] Bulan November 2010, menurut SecondMarket Inc., sebuah bursa saham perusahaan swasta, nilai Facebook mencapai $41 milyar (mengalahkaneBay secara tipis) dan menjadi perusahaan web terbesar ketiga di AS setelah Google dan Amazon.[49] Facebook telah diincar sebagai kandidat berpotensi untuk penawaran umum perdana pada 2013.[50]
Lalu lintas ke Facebook meningkat stabil setelah 2009. Jumlah pengunjung Facebook mengalahkan Google pada 13 Maret 2010.[51]
Pada bulan Maret 2011, dilaporkan bahwa Facebook menghapus sekitar 20.000 profil dari situs ini setiap hari atas berbagai macam alasan, termasuk spam, konten tidak pantas dan pemakaian di bawah umur, sebagai bagian dari upayanya mendorong keamanan siber.[52]
Pada awal 2011, Facebook mengumumkan rencananya untuk pindah ke kantor barunya, bekas kampur Sun Microsystems di Menlo Park, California.[53][54]
Statistik DoubleClick memperlihatkan bahwa Facebook meraih satu triliun tampilan halaman pada bulan Juni 2011 dan menjadikannya situs web yang paling banyak dikunjungi di dunia.[55]Namun perlu diketahui bahwa Google dan sejumlah situs web tertentu tidak dihitung dalam peringkat DoubleClick. Menurut studi Nielsen Media Research yang dirilis bulan Desember 2011, Facebook adalah situs web yang paling banyak diakses kedua di Amerika Serikat.[56]
Pada bulan Maret 2012, Facebook meluncurkan App Center, sebuah toko bergerak daring yang menjual aplikasi yang terhubung dengan Facebook. Toko ini tersedia untuk pengguna web bergerak iPhoneAndroid.[57] Pada bulan April, Facebook membeli aplikasi Instagram dengan nilai US$1 ($1 tahun 2013) miliar.[58]
Pada awal Mei 2012, Facebook mengakuisisi perusahaan muda Glancee yang beroperasi di bidang penjelajahan sosial.[59]
Facebook, Inc. mengadakan penawaran umum perdana pada tanggal 17 Mei 2012 dengan harga saham awal $38 per lembar, sehingga nilai perusahaan mencapai $104 miliar, nilai perusahaan umum baru terbesar sepanjang sejarah.[60] Setelah IPO, Zuckerberg akan memperoleh 22% saham Facebook dan 57% hak suara.[61] IPO ini berhasil menggalang $16 miliar dan menjadikan IPO ini yang terbesar ketiga dalam sejarah Amerika Serikat.[62][63] Saham mulai diperdagangkan pada 18 Mei, dan meski saham berusaha tetap berada di atas harga IPO sepanjang hari itu, jumlahnya mencetak rekor baru dalam hal volume perdagangan IPO.[64] Beberapa hari setelah IPO, regulator dari U.S. Securities and Exchange Commission mulai menyelidiki pelaksanaan IPO, setelah klaim bahwa perkiraan pertumbuhan Facebook yang semakin lemah tidak diungkapkan kepada seluruh pemegang saham.